Kondom

Hari minggu lalu ada penyuluhan tentang KB (Keluarga Berencana) di desnya bayan semun , program ini digalakan lagi oleh pemerintah karena akhir-akhir ini bayak sekali pasangan yan mempunya anak lebih dari 2. Banyak anak banyak rejeki , begitu kata pepatah orang tua kita jaman dulu.

Bayan semun duduk paling depan karena memang dia ingin sekali mengikuti anjuran pemerintah ini karena anaknya sudah empat orang.

“Jadi begitu ibu-ibu selain simtim kalender sudah tidak ampuh lagi kadang bapak-bapaknya nggak kuku nahan hingga akhirnya jebol lagi,..” Bu mantri puskesmas menjelaskan.
“Ada IUD, Sterill, dan untuk bapak-bapak bisa pakai kondom,…” bu mantra meneruskan penjelasanya.
“Kalau kondom itu caranya bagaimana bu mantri,…” kata Bayan Semun
“Bapak siapa namanya coba maju sini saya peragakan cara pakai kondom,…”
Bayan semunpun maju kedepan berdiri disebelah bu mantri,..
“Begini bapak-bapak sekalian, kondom ini harus dipakai sebelum berhubungan ya , dipakainya begini ,…bla..bla,..” kata bu mantri sambil memeragakan cara memakai kondom. Karena tidak ada alat peraga dan tidak mungkin dipakaikan ke perangkat sebenarnya maka bu mantri memakai jempol Bayan Semun sebagai penganti alat peraga, kondom itupun terpasang rapih dan kuat di jempol bayan semun.

“Bagaimana pak semun sudah paham,..?” Tanya bu mantra
Bayan semun hanya manggut mangut saja,…

Dua bulan kemudian, bayan semun mengantar istrinya ke puskesmas untuk periksa,..
“Sakit apa istrinya mun,..” kata mantri puskesmas
“Ini bu mantri istri saya hamil lagi,…” jawab semun
“Haaa, apa kamu nggak pakai kondom,..” bu mantri kaget
“Pakai bu mantri, nih malah sejak dua bulan lalu nggak saya copot,…” jawab Bayan semun sambil menunjukan jempolnya yang masih terpasang kondom saat penyuluhan KB dua bulan lalu,…